Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Anyflip

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Anyflip

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1

The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking

The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI - NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN Agus Hari Sutrisno CGP Angkatan 7 Kabupaten Probolinggo

Hasil analisis dari wawancara 3 Kepala Skolah Agus Hari Sutrisno CGP Angkatan 7 Dari SDN Kedungrejo I Mochammad Toha Ismanto, S.Pd Kepala Sekolah SD Negeri Kedungrejo I Rusmini, S.Pd Kepala Sekolah SD Negeri Kedungrejo III Yayuk Timur Rahayu, S.Pd Kepala Sekolah SD Negeri Kedungrejo II

Panduan Pertanyaan Wawancara (Guiding Questions for the Interview) Nama Jabatan : Mochammad Toha Ismanto, S.Pd : Kepala Sekolah SD Negeri Kedungrejo I Analisis Jawaban 1. Selama ini bagaimana Bapak Kepala Sekolah dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral ? Jawaban : Saya akan terlebih dahulu menganalisis dan menentukan kasus - kasus tersebut, termasuk dilema etika atau bujukan moral. Biasanya kalau bujukan moral saya langsung dapat memutuskan karena sudah jelas benar atau salahnya. Adapun, untuk dilema etika ini biasanya saya akan mengajak manajemen untuk berdiskusi sebelum memutuskannya 2. Selama ini, bagaimana Bapak Kepala Sekolah menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Bapak, terutama untuk kasus - kasus di mana ada dua kepentingan yang sama - sama benar atau sama - sama mengandung nilai kebajikan? Jawaban : Saya mengedepankan nilai - nilai yang mengandung kebajikan agar tidak banyak pihak yang merasa dirugikan. Dalam hal ini adalah murid. Hal ini disebabkan saya selalu mementingkan atau mengutamakan kepentingan murid yang bertujuan baik. Saya juga memikirkan dampak positif dan negatif yang akan terjadi terhadap keputusan yang saya ambil. 3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Ibu lakukan selama ini? Jawaban : Langkah-langkah atau prosedur, yaitu mengidentifikasi masalah, Mengumpulkan fakta-fakta, Mengkonfirmasi kemudian memvalidasi data-data dan menentukan siapa saja yang terlibat dalam mengambil keputusan agar keputusan tersebut berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

4. Hal - hal apa saja yang selama ini Bapak Kepala Sekolah anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus - kasus dilema etika? Jawaban : Hal - hal yang saya anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus dilema etika ini adalah berkolaborasi dengan manajemen, Diantara para wali kelas, BK, Guru dan Tendik serta orang tua . 5. Hal - hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus - kasus dilema etika? Jawaban : Tantangan dalam mengambil suatu keputusan dilema etika adalah bagaimana saya dapat meyakinkan pihak lain bahwa keputusan yang saya ambil sudah berdasarkan langkah - langkah yang tepat, sehingga keputusan ini bisa diterima semua pihak. Menosialisasikan hasil keputusan kepada pihak lain agar lebih jelas dan transparan. Namun memang keputusan apapun pasti saja akan ada yang kontra atau tidak melaksanakan keputusan yang saya putuskan. Kepada orang seperti ini saya harus sabar dan berjiwa besar mencoba memanggil dan berdiskusi dari hati ke hati agar orang tersebut dapat memahaminya dengan baik, Karena kasus dilema etika merupakan kasus yang sifatnya relatif kebenarannya. 6. Apakah Bapak Kepala Sekolah memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Ibu langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Bapak Kepala Sekolah jalankan? Jawaban : Saya memiliki target waktu dalam menyelesaikan sebuah keputusan dilema etika tergantung kasusnya ringan, sedang atau berat. Untuk kasus ringan/ urgent langsung diselesaikan saat itu juga, untuk kasus sedang saya punya target waktu penyelesaian dalam waktu 1-2 hari, Untuk kasus berat karena butuh data, fakta yang lengkap dan berhati hati dalam mengambil keputusan maka saya punya target waktu 3-5 hari untuk menyelesaikan dan memutuskan kasus tersebut.

Namun saya pasti akan mengambil keputusan dengan berkolaborasi dan melibatkan semua pihak yang berkompeten, seperti Guru, BK, Wali Kelas, Staff,dan lain sebagainya 7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Bapak Kepala Sekolah dalam pengambilan keputusan dalam kasus - kasus dilema etika? Jawaban : Tentu ada orang - orang yang selama ini membantu saya dalam mengambil sebuah keutusan yaitu para Wali Kelas dan Staff, dan orang tua dan tentunya juga saya selalu berkoordinasi dengan atasan saya langsung seperti ke pengawas atau pihak yang terkait. 8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Bapak Kepala Sekolah petik dari pengalaman Ibu mengambil keputusan dilema etika? Jawaban : Pembelajaran yang dapat saya ambil banyak sekali. Saya dalam mengambil keputusan harus menempatkan diri kita pada berbagai posisi. Harus memiliki empati tinggi, selalu berpikir jernih, sabar dan penuh dengan tanggung jawab karena hal ini menyangkut orang lain yang nantinya akan berdampak dari keputusan yang telah saya putuskan. Saya pun senantiasa akan berkordinasi dan berkolaborasi agar keputusan yang dihasilkan dapat memuaskan banyak pihak karena diputuskan dengan transparan. Tambahan lagi, saya juga selalu mengedepankan musyawarah, lebih banyak mendengar dan mengambil kesimpulan dengan analisa yang obyektif yang terpenting adalah tidak ada peraturan yang dilanggar dalam pengambilan keputusan tersebut.

Panduan Pertanyaan Wawancara (Guiding Questions for the Interview) Nama Jabatan : Rusmini, S.Pd : Kepala Sekolah SD Negeri Kedungrejo III Analisis Jawaban 1. Selama ini bagaimana Ibu Kepala Sekolah dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral ? Jawaban : Pertama kali saya mengidentifikasi kasus yang terjadi pada anak didik di sekolah saya, saya mengenali permasalah yang terjadi, mengumpulkan bukti-bukti dilapangan, lalu menganalisis permasalah tersebut, kondisi seperti apa, mengapa itu bisa terjadi setelah semua data terkumpul maka kita dapat mengambil kesimpulan. Untuk menyelesaikan masalah tidak mungkin menyenangkan satu pihak Apalagi sebagai seorang pemimpin tidak bisa seenaknya dalam mengambil keputusan, tidak boleh pilih kasih dan membela salah satu pihak saja. Apabila itu terjadi maka akan terjadi kesenjangan. 2. Selama ini, bagaimana Ibu Kepala Sekolah menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Bapak, terutama untuk kasus - kasus di mana ada dua kepentingan yang sama - sama benar atau sama - sama mengandung nilai kebajikan? Jawaban : Berusaha seobjektif mungkin dalam mengambil keputusan. Karena apa yang kita putuskan belum tentu baik untuk semua orang dan menyenangkan semua orang. maka mengumpulkan terlebih dahulu siapa yang terlibat. Berkomunikasi dengan bijak dan berkoordinasi dengan orangtua murid. Seperti ada kasus anak belum bisa baca tapi orangtua mengharapkan anaknya bisa baca karena apabila masuk sd harus sudah bisa baca karena apabila belum bisa baca akan menjadi masalah. Itulah yang menjadi salah satu dilema etika yang ada di sekolah. Maka jalan keluarnya adalah berkoordinasi dengan orangtua murid dan memberikan penjelasan tentang kemampuan anak yang berbeda-beda antar anak. Sekolah harus bisa mengkondisikan bagaimana pembelajaran sesuai dengan kurikulum akan tetapi tetap

mengakomodir keinginan orangtua agar anaknya bisa membaca. Dengan menggunakan berbagai metode dan cara yang menyenangkan . 3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Ibu Kepala Sekolah lakukan selama ini? Jawaban : 1. Melihat kasus seperti apa, 2. Siapa yang bermasalah 3. Latar belakang masalah 4. Analisa 5. Mengkondisikan 6. Mengumpulkan siapa saya yang bermasalah lalu membicarakan permasalahan tersebut kepada pihak-pihak yang terkait. Maka solusinya akan menyenangkan semua pihak. Jangan karena kepala sekolah bisa otoriter dan anak merasa di asingkan. 4. Hal - hal apa saja yang selama ini Ibu Kepala Sekolah anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus - kasus dilema etika? Jawaban : Komunikasi adalah hal yang paling efektif dalam mengambil keputusan sehingga masalah dapat terpecahkan. Berkomunikasi dengan semua pihak. 5. Hal - hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus - kasus dilema etika? Jawaban : Tantangan pasti ada. Dengan adanya tantangan kita harus terus belajar bagaimana lebih baiknya. Maka kita harus terus belajar. terutama anak tingkat pendidikan usia dini. Pihak yang susah diatur seperti, anak didik, orangtua murid maupun komite. 6. Apakah Ibu Kepala Sekolah memiliki sebuah tatakelola atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Ibu langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Bapak Kepala Sekolah jalankan ?

Jawaban : Biasanya saya punya dua. Kalo urgen masalahnya harus di selesaikan hari itu juga. Misal kalo ada kasus dalam belajar maka harus diselesaikan pada hari itu. Untuk mencari solusi, orangtua harus memahami apa yang terjadi di sekolah. Untuk kasus yang bisa di tunda maka akan di atur waktu khusus untuk menyelesaikan dengan mengumpulkan pihak-pihak yang bermasalah dan menyelesaikannya. 7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Ibu Kepala Sekolah dalam pengambilan keputusan dalam kasus - kasus dilema etika? Jawaban : Iya ada faktor-faktor pendukung dari luar seperti guru-guru, anak didik dan orangtua murid. Saya dapat mengumpulkan informasi dari para guru, para siswa dan informasi dari orangtua. 8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Ibu Kepala Sekolah petik dari pengalaman Ibu mengambil keputusan dilema etika? Jawaban : 1. Menjalin komunikasi dengan baik antara kepala sekolah dengan guru, dengan anak didik dan orangtua . 2. Menjadikan orangtua sebagai partner dalam pendidikan anak. Perlu kerjasama dengan baik . 3. Menjadi pendidik yang sabar menghadapi anak didik. Karena tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama.

Panduan Pertanyaan Wawancara (Guiding Questions for the Interview) Nama Jabatan : Yayuk Timur Rahayu, S.Pd : Kepala Sekolah SD Negeri Kedungrejo II Analisis Jawaban 1. Selama ini bagaimana Ibu Kepala Sekolah dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral ? Jawaban : Dalam mengidentifikasi kasus yang terjadi di sekolah, saya bersama para wali kelas di sekolah duduk bersama . Sehingga identifikasi masalah kita bisa petakan, mana yang merupakan dilema etika atau bujukan moral. 2. Selama ini, bagaimana Ibu Kepala Sekolah menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Bapak, terutama untuk kasus - kasus di mana ada dua kepentingan yang sama - sama benar atau sama - sama mengandung nilai kebajikan? Jawaban : Dalam pengambilan keputusan pun kami selalu berdiskusi . Ketika ada dua kepentingan yang sama benar ataupun sama – sama mengandung kebajikan maka kami akan melihat seberapa besar manfaatnya untuk sekolah dalam setiap kasus yang kami hadapi. 3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Ibu lakukan selama ini? Jawaban : Langkah – Langkah dalam pengambilan keputusan a. Mengadakan diskusi dengan wakil kepala bidang kurikulum dan wakil kepala bidang kesiswaan. b. Mengeidentifikasi masalah yang ada disekolah c. Menentukan solusi Tindakan yang akan dilaksanakan d. Melaksanakan Tindakan pemecahan masalah e. Memonitoring dan mengevaluasi pencapaian dan perbaikan yang sudah dilaksanakan.

4. Hal - hal apa saja yang selama ini Ibu Kepala Sekolah anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus - kasus dilema etika? Jawaban : Dalam pengambilan keputusan pada kasus – kasus dilema etika sangat efektif Ketika kita mendiskusikan dengan seluruh pihak yang terkait, contohnya kita melibatkan guru kelas dan Tendik. 5. Hal - hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus - kasus dilema etika? Jawaban : Yang menjadi tantangan adalah Ketika kita berhadapan pada kasus yang terjadi pada siswa. Kita harus memperhatikan faktor psikologis anak sebagai pertimbangan utama. Perkembangan akademik dan non akademik 6. Apakah Bapak Kepala Sekolah memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Ibu langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Bapak Kepala Sekolah jalankan? Jawaban : Tatakala dalam menyelesaikan kasus dilema etika dibuat sesuai dengan kasus yang ada. Ada kalanya diselesaikan ditempat dalam satu waktu, ada juga yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Prosedur yang dijalankan saat menangani kasus siswa 1. Pendekatan kepada siswa yang mengalami masalah 2. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa 3. Melakukan penanganan dengan melibatkan orang tua siswa 4. Memantau progres yang dihasilkan. 7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Ibu Kepala Sekolah dalam pengambilan keputusan dalam kasus - kasus dilema etika?

Jawaban : Faktor – factor yang mempermudah atau membantu dalam pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika adalah kerja team yang kompak antara kepala sekolah, guru kelas dan juga tendik. 8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Ibu Kepala Sekolah petik dari pengalaman Ibu mengambil keputusan dilema etika? Jawaban : a. Libatkan Allah dalam segala urusan kita, mohon petunjuk atas segala masalah yang dihadapi, b. Mengambil keputusan dengan kondisi emosi yang stabil, tenang hati dan pikirannya c. Pengambilan keputusan dilakukan dengan mengajak diskusi pihak - pihak yang berwenang.

Analisis dan Refleksi Pengambilan Keputusan Di antara pengetahuan tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengujian pengambilan keputusan secara umum hasil dilema etika sudah merujuk pada pengambilan keputusan dilema etika. Hal hal menarik yang muncul pada saat wawancara yaitu pada narasumber yang pertama yaitu Bapak Mochammad Toha Ismanto, S.Pd, kepala SDN Kedungrejo I adalah bahwa dalam mengambil keputusan dilema etika yaitu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak manajemen dalam mengambil keputusan. mengedepankan nilainilai yang mengandung kebajikan agar tidak banyak pihak yang dirugikan. Dalam hal ini adalah murid. Hal ini disebabkan karena selalu mementingkan atau mengutamakan kepentingan murid yang bertujuan baik. Hal menarik pada narsum yang kedua yaitu Bu Sri Hastuti, S.Pd, Kepala Sekolah SDN Kedungrejo II beliau menyampaikan pentingnya berkomunikasi, berkolaborasi dan berkoordniasi dengan pihak guru, siswa dan orangtua murid dalam menyelesaikan masalah.Sehingga masalah yang terjadi segera dapat terselesaikan dengan baik dan memberikan kebahagiaan pada semua pihak. Hal menarik pada narsum yang ketiga Bu Retno Dwi Purwatiningsi, S.P, keala Sekolah SDN Kedungrejo IV adalah melibatkan Allah dalam mengambil keputusan. Dalam mengambil keputusan harus dengan hati yang tenang dan tidak terpengaruh oleh siapapun. Pertanyaan yang masih mengganjal saat wawancara adalah sudah tergambar 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan. Untuk konsep dilema etika sudah terlihat walaupun baru berapa persen. Bagaimana hasil keputusan tersebut dapat di sosialisasikan dan diterima oleh semua pihak. Yang saya dapatkan dari ketiga hasil wawancara 3 kepala sekolah intinya adalah dalam mengambil keputusan kita harus melihat terlebih dahulu maslahnya lalu berusaha untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam membuat keputusan, agar keputusan tersebut dapat menjadi keputusan yang berpihak kepada murid. 2. Dari hasil wawancara terhadap ketiga kepala sekolah tersebut ada persamaannya yaitu Dalam penyelesaian kasus tersebut yang terpenting adalah berpihak pada murid.

Analisis dan Refleksi Pengambilan Keputusan Dalam membuat keputusan yang mengandung nilai-nilai kebajikan kita harus berkomumikasi, berkolaborasi dengan berbagai pihak agar keputusan yang diambil dapat memberikan jalan keluar kepada berbagai pihak tersebut. Langkah-langkah atau prosedur dalam pengambilan keputusan yaitu mengidentifikasi masalah, mengumpulkan fakta-fakta, mengkonfirmasi kemudian memvalidasi data -data dan menentukan siapa saja yang terlibat dalam mengambil keputusan. Dalam penanganan kasus yang urgen dan ringan dapat di selesaikan pada hari itu juga sedangkan untuk kasus yang berat diselesaikan berdasarkan waktu yang telah disepakati oleh pihak yang terlibat. Yang menonjol dari ketiga pimpinan tersebut adalah Bapak Kepala Sekolah SDN Kedungrejo I, Dikarenakan banyak kasus dilema etika yang terjadi di sekolah jenjang yang lebih tinggi dan penanganannya pun menuntut perhatian lebih.Karena kasusnya sudah semakin rumit. 3. Rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika adalah bagaimana saya dapat meyakinkan pihak lain bahwa keputusan yang saya ambil sudah berdasarkan langkah-langkah yang tepat, sehingga keputusan ini bisa diterima semua pihak. Mensosialisasikan hasil keputusan kepada pihak lain agar lebih jelas dan transparan. Namun memang keputusan apapun pasti saja akan ada yang kontra atau tidak melaksanakan keputusan yang saya putuskan. Kepada orang seperti ini harus sabar dan berjiwa besar mencoba memanggil dan berdiskusi dari hati ke hati agar orang tersebut dapat memahaminya dengan baik, karena kasus dilema etika merupakan kasus yang sifatnya relatif kebenarannya. Selain itu rencana kedepannya melakukan preventif dan kolaboratif terjadinya kasus dilemma etika. Para pimpinanan sekolah mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka dengan cara berkolaborasi dan berkomunikasi dengan para guru, para siswa, wali murid, dan masyarakat dan dalam mengambil keputusan harus berpihak pada murid.

Analisis dan Refleksi Pengambilan Keputusan 4. Saya dalam menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan adalah saya akan mengamati permasalahan yang ada kejadiannya apakah termasuk dilema etika atau bukan. lalu saya akan mengidentifikasi nilai nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, saya akan mengumpulkan data dan fakta yang berhubungan dengan ,masalah tersebut. Lalu saya akan melakukan uji coba dengan menerapkan uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi, uji panutan, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi terilema yaitu mencarai opsi alternative, terakhir lihat lagi keputusan dan refleksikan hasil keputusan. Saya akan menerapkan langkah-langkah pengujian pengambilan keputusan tersebut saat saya sedang mengalami dilema etika .

The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1

Teacher Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 “ Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Nurliani CGP Angkatan 9 Kabupaten Aceh Timur

Sekolah adalah “institusi moral” yang dirancanguntuk membentuk karakter para warganya. Seorang pemimpin di sebuah institusi atau sekolah akan menghadapi situasi dimana pemimpin tersebut perlu mengambil suatu keputusan yang mengandung dilema secara etika, dan berkonflik diantara nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar. situasi seperti ini di sebut sebagai Dilema Etika.

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

Tugas Demonstrasi Kontekstual CGP diminta untuk dapat melakukan wawancara dengan 2-3 kepala sekolah di lingkungan CGP bekerja. kemudian CGP diminta untuk mendapatkan sebuah wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan, terutama untuk kasus-kasus yang dimana nilai-nilai kebajikan saling bersinggungan, atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar.

Nara Sumber 1 Kepala SDN 3 Ranto Peureulak Yulia, S.PD

Nara Sumber 2 Kepala SDN Tanjung Tani Arbaiyah, S.Pd.SD

Panduan Pertanyaan Wawancara Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral? Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan? Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini? Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan? Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika? Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Saya melihat bahwa kasus dilema etika yaitu: benar lawan benar merupakan situasi yang terjadi ketika harus memilih dan memutuskan antara dua pilihan dimana kedua pilihan iyu benar secara moral tapi bertentangan antara satu sama lain. Sedangkan bujukan moral benar melawan salah yaitu : situasi atau keadaan ketika harus mengambil keputusan antara benar dan salah. 1. Sebelum keputusan diambil, dalam kasus dilema etika terlebih dahulu dilakukan pengumpulan fakta yang terjadi, siapa saja yang terlibat, menganalisis benar salahnya, membuat alternatif solusi membuat keputusan dan melihat lagi keputusan atau melakukan refleksi 2. Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengumpulkan berbagai fakta. menganalisis benar dan salahnya, membuat alternatif solusi, membuat keputusan dan harus melihat keputusan kembali atau merefleksi. 3. Jawaban Narasumber 1

4. Hal-hal yang efektif dalam mengambil keputusan dilema etika adalah dengan menelaah siapa-siapa yang terlibat , sifat urgent atau mendesak dan tidaknya kasus dilema etika tersebut, dan pengambilan alternatif-alternatif solusi 5. Tantangan dalam mengambil keputusan kasus dilema etika adalah masalahtersebut memiliki nilai yang sama-sama penting, tetapi harus adayang di dahulukan serta adanya peraturanperaturan yang harus dipenuhi merupakan hal yang tak kalah penting adalah nilai rasa yang harus di utamakan. 6. Dalam pengambilan keputusan dilema etika saya tidak memiliki jadwal khusus. karena masalah yang akan terjadi tidak dapat diprediksi. jika masalaha itu ringan biasanya akan langsung ditangani, tapi jika masalah itu berat maka akan terlebih dahulu dimusyawarahkan. biasanya saya akan berkonsultasi dengan bendahara, wakil kurikulum atau guru-guru lain yang dianggap maampu membantu saya menyelesaikan masalah atau bisa juga bersama dengan orang tua murid, dalam hal ini biasanya komite sekolah lanjutan...

7. Selalu mengajak warga sekolah/stakeholder/wali murud/ orang –orang yang memiliki kedekatan dengan permasalahan, pihak yang terkait dengan permasalahan dan aturan yang berlaku serta pola pikir dari tokoh yang di idolakan.. Wakil kepala sekoalah, keluarga dan pihak yang terkait dalam suatu permasalahan. 8. Saya menjadi lebih bijaksana dalam menganalisis sebuah permasalah untuk dijadikan pertimbangan menentukan solusi. setiap pengambilan keputusan harus dilakukan sesuai dengan nilai kebajikan danberpihak pada murid. setiap mengambil keputusan pasti akan memiliki resiko, maka dari itu buatlah suatukeputusan yang paling meminimalisir resiko yang akan terjadi. lanjutan...

Saya melihat dari segi hukum , apabila kasus tersebut melanggar hukum, maka sudah tentu benar lawan salah. Namun jika masih bisa dikatakan benar lawan benar maka dilema etika. Dengan cara menganalisis apakah keputusan yang akan di ambil antara benar vs salah(bujukan moral) ataukah benar vs benar (dilema etika), kalau dilema etika lebih menekankan pengambilan keputusan yang tepat dan bijaksana karena tidak ada keputusan yang salah didalamnya sedangkan bujukan moral antara benar vs salah 1. Sebelum keputusan diambil terlebih dahulu dikumpulkan fakta, siapa yang terlibat,menganalisis benar salahnya, membuat alternatif solusi dan membuat keputusan kemudian merefleksikannya. Di awali dengan penelusuran masalah, kemudian mengidentifikasi masalah hinggaterbentuklah kesimpulan dan dari kesimpulan inilah sebagai dasar dalam pengambilankeputusan. Utamakan yang menjadi prioritas dengan keputusan berpihak pada murid tapi tetapmemegang teguh kebijaksanaan 2. Jawaban Narasumber 2

3. Menentukan penyebab permasalahan, menentukan siapa yang terlibat , berdiskusi dengan warga sekolah, membuat beberapa solusi keputusan, menimbang lagi dari berbagai sudut pandang sebelum memutuskan atau mengambil solusi. 4. Saya melakukan analisis kasus kemudian menentuka solusinya sesuai dengan peraturan dan norma yang berlaku dan mengedepankan kepentingan umum dan solusi tersebut harus bermanfaat bagi banyak orang dan baik secara jangka panjang. 5. tantangan dalam mengambil keputusan adalah mencari keputusan terbaik dan keputusan yang diambil terkadang melanggar prinsip keadilan bagi anggota yang lain karena seolah olah seperti ada perlakuan yang istimewa dari pihak pemgambilan keputusan. Mencari keputusan yang terbaik karena keduanya merupakan masalah yang sama-sama benar, yang harus menguntungkan kedua belah pihak. Lanjutan...

6. Untuk memutuskan masalah yang ringan biasanya langsung saya putuskan, namun jika terdapat masalah yang rumit/berat, saya akan melakukan sesuai dengan langkah-langkah yang di sebutkan sebelumnya yaitu menentukan penyebab permasalahan, kemudian menentukan siapa yang terlibat, menanyakan kepada orang terdekat, berdiskusi dengan warga sekolah, membuat beberapa solusi keputusan, menimbang kembali dari berbagai sudut sebelum memutuskan atau mengambil solusi. 7. Dalam mengambil keputusan, saya selalu mengajak warga sekolah, stakeholder, wali murid atau juga orang-orang yang mempunyai kedekatan personel dengan orang yang mengalami permasalahan, hal itu akan banyak membantu dalam mencari alternatif solusi. 8. pelajaran yang dapat diambil adalah saya menjadi lebih bijaksana dalam menganalisis sebuah permasalahan. mencari alternatif-alternatif untuk dijadikan pertimbangan menentukan solusi yang tepat dan terbaik. Lanjutan...

Setelah melakukan wawancara dengan ibu Yulia yang merupakan Kepala Sekolah tempat saya bertugas, Saya sedikit berbagi tentang apa yang saya dapatkan di Modul 3.1 tentang : 4 Paradigma 3 Prinsip 9 Langkah pengujian Sedangkan dengan Buk Arbaiyah karena keterbatasan waktu saya belum bisa berbagi.

1. Hal – hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pernyataan-pernyataan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara biladibandingkan dengan hal-hal yang anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip dan9 langkah pengujian, apa yang anad dapatkan ? Berdasarkan hasil wawancara dari dua Kepala Sekolah yang berbeda, maka setiap Kepala Sekolah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan keputusan yang berpihak pada siswa, berdasarkan nilai-nilai kebajikan dan berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir dampak negatif ketika sebuah keputusan diambil. Jika dibandingkan dengan apa yang saya pelajari di modul 3.1 maka sebenarnya secara sadar maupun tidak sadar para pemimpin sudah menerapkan beberapa hal mengenai 4 paradigma, 3 prinsip dan dan 9 langkah pengujian. Hal menarik lainnya yaitu pemimpin pembelajaran juga terkesan antusias untuk menggali pengetahuan dari CGP perihal teknik pengambilan keputusan yang diperoleh CGP di pendidikan calon Guru Penggerak.

Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini: 1. Individu lawan kelompok (individual vs community) 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) 3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) 4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) 3 prinsip pengambilan keputusan yaitu: Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam. 1. Uji publikasi, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking) yang mementingkan hasil akhir. 2. Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking) dimana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Anda meletakkan diri Anda pada posisi orang lain. 3.

9 langkah Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan 1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. 3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini. 4. Pengujian benar atau salah a. Uji Legal b. Uji Regulasi/Standar Profesional c. Uji Intuisi Uji Publikasi e. Uji Panutan/Idola 5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. 6. Melakukan Prinsip Resolusi 7. Investigasi Opsi Trilema 8. Buat Keputusan 9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

2. Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pemimpin yang anda wawancarai adakah sebuah persamaan atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakannya ? Dari hasil wawancara yang telah dilakukan ternyata kedua Kepala Sekolah memiliki tahapan pengambilan keputusan yang secara umum sama yaitu pada tahapan yang dimulai dari identifikasi terhadap masalah, merumuskan tujuan, merumuskan alternatif solusi, menentukan kriteria pemilihan solusi dan pengambilan keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai kebajikan.Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kedua Kepala Sekolah juga memiliki ciri khas tertentu dalam mengambil keputusan, ada pimpinan yang mengedapankan diskusi terhadap permasalahan, ada pimpinan yang menonjolkan analisis permasalahan.Dari analisa saya, setiap pemimpin memiliki prinsip - prinsip yang menonjol dalam mengambil keputusan yang kesemuanya bertujuan mengambil keputusan yang bermuara pada nlai kebajikan, berpihak pada siswa dan meminimalisir resiko yang timbul dari keputusan.

3. Apa rencana kedepan para pemimpin dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka? Jika sebelumnya para pemimpin mengambil keputusan sesuai dengan tahapan Kepemimpinan yaitu melalui kegiatan identifikasi awal, merumuskan tujuan, alternatif solusi, menentukan kriteria pemilihan solusi dan implementasi keputusan, maka Rencana kedepannya para pemimpin berencana mendalami dan mengambil keputusan sesuai dengan analisa permasalahan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian keputusan. Para pemimpin biasanya mengukur efektivitas pengambilan keputusan yang merek aambil dari pengalaman dan masukan dari pihak yang terlibat didalamnya serta merefleksikan keputusan yang diambil apakah sudah sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan kebijaksanaan. .

4. Bagaimana anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan anda, pada murid-murid anda dan pada kolega guru-guru anda yang lain ? kapan anda akan menerapkannya ? Dari proses pembelajaran di modul 3.1, maka cara yang pertama yang saya lakukan adalah mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, apakah termasuk situasi bujukanmoral ataukah situasi dilema etika. Jika permasalahan yang terjadi adalah situasi dilemaetika maka saya akan menganalisa permasalahan dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 angkah pengujian keputusan kemudian mengambil keputusan sesuai dengan nilai-nilaikebajikan serta kebijaksanaan.Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman dari pemimpin sebelumya sangat di perlukan dalam mengambil keputusan, intinya CGP tidak bisa berdiri sendiri tapi harus berkolaborasi dalam pihak-pihak terkait. Penerapan pengambilan keputusan dilema etika ini akan saya terapkan jika saya dihadapkan dengan masalah dilema etika baik di lingkungan keluarga, masyarakatmaupun sekolah. Saya juga bersedia untuk membantu rekan sejawat untuk berdiskusi perihal pengambilan keputusan yang sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian keputusan.

Wawancara bersama Ibu Yulia

Wawancara bersama Ibu Arbaiyah

Konten baru

Sumberto

Sumberto

Selanjutnya ada game bernama Mobile Premier League atau lebih dikenal dengan MPL. Aplikasi penghasil saldo dana ini berisi berbagai kumpulan game yang seru untuk dimainkan. Lewat game seperti fruit dart, fruit chop, pool, chess, bloxmash, archery, fruit slice, bubble shooter dan lainnya. Maka kamu bisa mengumpulkan diamond dengan menjadi top player.

Animasi

Animasi

Pikbest License (Brief Edition)

Romawi.12

Romawi.12

Hermes adalah dewa pembawa pesan. Dalam mitologi Romawi, ia lebih akrab dengan sebutan Mercury atau Merkurius. Ia memiliki begitu banyak peran selain menyampaikan pesan. Di antaranya adalah menguasai perdagangan, perantara dewa dan manusia, dan sebagai penjelajah. Selain itu, Merkurius juga terkenal licik dan suka mencuri.

Ratu86

Ratu86

Menawarkan gameplay yang ringan, putar roda merupakan game penghasil saldo dana tanpa iklan yang bisa kamu unduh gratis. Setelah diunduh, kamu bisa langsung login dengan akun media sosial.

W44A

W44A

Dikarenakan ada banyak game penghasil uang saat ini, maka kamu wajib selektif memilih mana yang terbukti membayar dan aman ya grameds. Adapun deretan game penghasil saldo terbaik di antaranya adalah sebagai berikut.

Tv Bola

Tv Bola

Ushbu sahifada bolalar uchun eng sara o'zbekcha va inglizcha qo'shiqlar: Kapalagim, kapalak, Jo'jalarim, Dadajon, Vatan, Bath song, Baby shark shu va shu kabi qo'shiqlar bilan tanishishingiz mumkin.

Situs N

Situs N

Richard telah bekerja terus menerus di arena urusan UE sejak 1984. Dia adalah pemimpin Pemerintah & Layanan Publik untuk Deloitte di seluruh EMEA dari 2012-2019 (bisnis dengan 6.000 orang dengan pendapatan tahunan $1+ miliar – Layanan Pemerintah & Publik adalah perusahaan yang tercepat -sektor yang tumbuh, di depan Layanan Keuangan, Digital & Teknologi, Ilmu Hayati & Kesehatan, Energi, dan industri Manufaktur).

Bintang 55

Bintang 55

No.55 Jl. Cikini Raya, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ID

88 Bola

88 Bola

Your current plan allows analytics for only 5 channels. To get more, please choose a different plan.

Slot Pikat

Slot Pikat

Wir verwenden Cookies und Daten, um

Nail Nama

Nail Nama

Anwar Nail Lubena : nama anak perempuan yang berarti menjadi penerang, murah hati serta cemerlang

4Rd Adalah

4Rd Adalah

Berdasarkan pengertian dan manfaatnya, depo adalah tempat penyimpanan yang juga berfungsi untuk melancarkan kegiatan proses pengiriman di pelabuhan.

Dewa389

Dewa389

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan, pemasaran dan distribusi fast moving consumer goods (FMCG).

Ini 888

Ini 888

Nomor Cantik Kartu Perdana Telkomsel Simpati Nocan Seri Hoky Rapih Tripel 0812 99 888 5

Jago 168

Jago 168

Summary0 ModelsCollections0 Likes

Sumberto

Sumberto

📌 Tersedia bermacam-macam pilihan dari produsen dan merk berstandar mutu.📌 Harga paling update Desember 2024.📌 Ada review dan testimoni produk untuk bantu anda temukan yang terbaik.📌 Promo khusus bagi pengguna baru.📌 Bisa cicil bunga 0% dari berbagai bank.📌 Pengiriman kilat! Pesan hari ini, barang datang hari ini!

Gembu

Gembu

Menawarkan gameplay yang ringan, putar roda merupakan game penghasil saldo dana tanpa iklan yang bisa kamu unduh gratis. Setelah diunduh, kamu bisa langsung login dengan akun media sosial.

Akun77

Akun77

Selanjutnya ada game bernama Mobile Premier League atau lebih dikenal dengan MPL. Aplikasi penghasil saldo dana ini berisi berbagai kumpulan game yang seru untuk dimainkan. Lewat game seperti fruit dart, fruit chop, pool, chess, bloxmash, archery, fruit slice, bubble shooter dan lainnya. Maka kamu bisa mengumpulkan diamond dengan menjadi top player.

Raja 4D

Raja 4D

Raja 4D is about 5-7 minute walk from the university’s study buildings. The house differs from other dormitories in that there are no internal corridors and the entrance to each room is from the outside balcony. Raja 4d dormitory has only shared rooms.