Gambaran tentang Malaikat Izrail
Izrail (Arab: عزرائیل, Azrail, Asriel, Azaril dan Azrael) adalah Malaikat pencabut nyawa dan salah satu dari empat malaikat utama selain Jibril, Mikail, dan Israfil dalam ajaran Islam.
Nama Izrail tidak pernah disebut dalam Al-Qur’an. Walau begitu ia selalu disebut dengan Malak al Mawt (Arab: ملكالموت) atau Malaikat Maut yang oleh sebagian kalangan diidentikkan sebagai Izrail.
Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan malaikat Israfil baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.
Kitab As-Suluk menerangkan bahawa Malaikat Maut (Israil) mempunyai ranjang di langit yang ketujuh. Dan dalam riwayat lain mengatakan di langit yang keenam.
Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh jin dengan wajah tapak kakinya.
Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Za’faran dan di setiap bulu ada satu juta muka di setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan. Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, Seluruh tubuhnya dipenuhi mata dan mulut. Tiada satu makhlukpun yang terlepas daripada pengawasan dan kekuasaan tubuhnya. Jumlah wajah, mata, tangan dan telinganya menurut ramainya para manusia. salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.
Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di lautan dan sungai di dunia disiramkan di atas kepalanya, niscaya tidak setitikpun akan jatuh melimpah. Tiada satu makhlukpun yang terlepas daripada pengawasan dan kekuasaan tubuhnya. Jumlah wajah, mata, tangan dan telinganya menurut ramainya para manusia
Dalam suatu hadis disebutkan : Ketika Allah menciptakan malaikat maut, maka beberapa mahluk ditutupi dengan satu juta hijab, sedangkan besarnya hijab itu melebihi besarnya beberapa langit dan bumi. Malaikat maut diikat dengan 70.000 rantai, setiap rantai panjangnya kira-kira perjalanan 1.000 tahun. Sedangkan malaikat yang lain tidak bisa mendekati malaikat maut, karena mereka tidak mengetahu tempatnya, tidak mendengar suaranya, tidak bisa melihat keadaannya, juga tidak mengetahui kemana waktu ia pergi.
Melansir laman resmi Kemenag Jabar, cara malaikat Izrail mencabut nyawa berbeda-beda tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan. Bila orang yang akan meninggal dunia durhaka kepada Allah SWT, maka malaikat Izrail mencabut nyawanya secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati.
Namun, peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Sakitnya sakaratul maut itu, seperti tiga ratus kali sakitnya tusukan pedang”. (HR. Ibnu Abu Dunya).
Cara malaikat Izrail mencabut nyawa bisa kamu kenali dari ceritanya bersama nabi Idris AS. Di dalam kisah Nabi Idris AS, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan shalat sampai puluhan rakaat dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Hal ini menarik perhatian malaikat Izrail, sehingga ia dibolehkan Allah SWT untuk menjelma sebagai seorang lelaki, dan bertamu ke rumah Nabi Idris.
Sampai pada akhirnya Nabi Idris AS penasaran dengan tamunya tersebut dan bertanya tentang siapakah dia. Mengetahui tamunya adalah malaikat Izrail, nabi Idris AS terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya. Kemudian, nabi Idris AS memohon Izrail mencabut nyawanya agar ia makin rajin beribadah kepada Allah SWT. Atas izin Allah SWT, Izrail melakukannya. Kemudian nabi Idris AS dihidupkan kembali oleh Allah SWT.
“Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku?” tanya Malaikat Izrail. “Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti”, jawab Nabi Idris AS. “Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu”, kata Malaikat Izrail. Jadi, begitulah kisah sakaratul maut dan cara malaikat Izrail mencabut nyawa makhluk. Imam Ghozali mengutip atsar Al Hasan mengatakan:
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”.
Pada hari kiamat Allah akan nampak bagi seluruh makhluk, dan segala perintah-Nya pasti akan terlaksana, tidak ada yang dapat menghalangi-Nya dan firman-Nya pasti benar, tidak ada keraguan di dalamnya. Dialah penguasa segala sesuatu.
Pada hari kiamat Allah akan memerintahkan malaikat untuk meniup sangkakala tiupan kedua, maka ruh-ruh akan kembali ke jasadnya masing-masing untuk dimulainya hari perhitungan. Allah Maha mengetahui hal ghaib, terlebih lagi hal yang nampak, Dia Maha Bijaksana dalam menetapkan segala sesuatu dan Maha Mengetahui segalanya.
Ibnu Katsir menerangkan berkaitan dengan ayat tersebut. Allah memerintahkan Malaikat Israfil untuk melakukan tiupan yang membinasakan, lalu Israfil melakukan tiupan yang membinasakan, maka binasalah semua penduduk langit dan bumi kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah.
Maka dengan serta merta mereka semuanya mati, lalu malaikat maut datang menghadap kepada Tuhan Yang Mahaperkasa, dan berkata, "Wahai Tuhanku, telah mati semua penduduk langit dan bumi kecuali siapa yang Engkau kehendaki."
Allah Swt. —Yang Maha Mengetahui siapa yang masih hidup— berfirman, "Siapakah yang masih hidup?" Malaikat maut menjawab, "Yang masih hidup adalah Engkau Yang Mahakekal dan tidak akan mati, para malaikat penyangga ' Arasy, Jibril, Mikail, dan saya." Maka Allah berfirman, "Hendaklah Jibril dan Mikail mati."
Lalu Allah menyuruh 'Arasy berbicara, maka 'Arasy bertanya, "Wahai Tuhanku, apakah Jibril dan Mikail harus dimatikan?" Allah Swt. berfirman, "Diamlah kamu, karena sesunguhnya Aku telah menetapkan mati atas semua makhluk yang ada di bawah 'Arasy-Ku." Lalu Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail mati.
Kemudian malaikat maut datang menghadap Tuhan Yang Mahaperkasa, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, Jibril dan Mikail telah mati." Allah berfirman, Dia lebih mengetahui siapa yang masih hidup saat itu, "Siapakah yang masih hidup?" Malaikat maut menjawab, "Yang masih ada ialah Engkau Yang Hidup Kekal yang tidak akan mati, malaikat-malaikat penyangga Arasy, dan saya sendiri." Allah berfirman, "Hendaklah semua malaikat penyangga 'Arasy mati." Maka semuanya mati. Lalu Allah memerintahkan 'Arasy untuk mengambil sangkakala dari Malaikat Israfil.
Malaikat maut datang menghadap, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, semua malaikat penyangga' Arasy-Mu telah mati." Allah Swt. berfirman, Dia Maha Mengetahui siapa yang masih hidup, "Siapakah yang masih hidup?" Malaikat maut menjawab, "Yang masih ada adalah Engkau yang Hidup Kekal dan tidak akan mati, dan saya sendiri."
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malaikat Maut atau Malaikat Izrail memiliki para malaikat pembantu yang mempunyai wewenang dalam mencabut nyawa. Meski begitu, hakikatnya Allah yang mewafatkan semua makhluk.
Dalam kitab at Tadzkirah karya Imam Qurthubi terdapat beberapa riwayat yang menginformasikan tentang bagaimana para malaikat pembantu Malaikat Maut melakukan tugasnya. Disebutkan bahwa ketika telah datang ajal seorang hamba, maka malaikat maut akan menatap ke arah hamba tersebut.
Seketika itu juga para malaikat pembantu akan pergi mencabut nyawa hamba tersebut. Dalam riwayat yang lain dijelaskan ada empat malaikat pembantu yang akan datang untuk mencabut nyawa seorang hamba.
Ada yang mencabut nyawa di kaki kanan, kaki kiri, tangan kanan, dan tangan kiri.
وفي الخبر أنه ينزل عليه أربعة من الملائكة: ملك يجذب النفس من قدمه اليمنى، وملك يجذبها من قدمه اليسرى، وملك يجذبها من يده اليمنى، وملك يجذبها من يده اليسرى، ذكره أبو حامد
Dan diceritakan dalam sebuah riwayat bahwa ada empat malaikat yang turun pada hamba yang akan meninggal. Ada malaikat yang mencabut nyawa dari kaki kanan hamba tersebut, dan ada malaikat yang mencabut nyawa dari kaki kiri hamba tersebut, dan ada malaikat yang mencabut nyawa dari tangan kanan hamba tersebut, dan ada malaikat yang mencabut nyawa dari tangan kiri hamba tersebut. (Diriwayatkan Abu Hamid)
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
QS As-Sajdah ayat 11 menjelaskan,
قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَࣖ
Artinya: Katakanlah, 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan'.
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan Malaikat Izrail bertugas sebagai pencabut nyawa semua makhluk-Nya. Tugas ini membuat Izrail juga disebut sebagai malaikat maut. Izrail bertugas untuk mencabut nyawa semua makhluk hidup, seperti jin, iblis, setan, dan malaikat, jika sudah tiba waktunya.
Izrail diciptakan oleh Allah SWT dengan sifat yang serupa dengan malaikat Mikail, termasuk wajah, ukuran, kekuatan, suara, dan sayap. Semuanya tidak lebih atau kurang. Ia dikatakan memiliki empat wajah, satu di depan, satu di kepala, satu di punggung, dan satu lagi di telapak kakinya.
Malaikat Izrail mencabut nyawa para nabi melalui wajah mereka, sedangkan untuk orang mukmin, nyawanya diambil melalui wajah yang berada di muka. Namun, ketika mencabut nyawa orang kafir, Izrail menggunakan wajahnya di punggung, dan ketika mencabut nyawa seluruh jin, Izrail menggunakan wajahnya di kakinya. Izrail memiliki bulu Za'faran yang menutupi dari kepala hingga kedua telapak kakinya. Setiap bulu memiliki satu juta wajah. Setiap wajah memiliki satu juta mata, mulut, dan tangan.
Izrail digambarkan memiliki bulu Za'faran yang menutupi dari kepala hingga kedua telapak kakinya. Setiap bulu memiliki satu juta wajah. Setiap wajah memiliki satu juta mata, mulut, dan tangan. Setiap mulut memiliki satu juta lidah yang mampu berbicara dalam satu juta bahasa. Malaikat Izrail juga dikatakan memiliki 4 ribu sayap dan 70 ribu kaki, dengan salah satu kakinya berada di langit ketujuh dan yang lainnya berada di jembatan pemisah antara surga dan neraka.
Dikisahkan malaikat Izrail melaksanakan tugasnya sebagai pencabut nyawa dengan cara yang berbeda-beda. Cara yang dilakukan tergantung pada amal perbuatan individu yang bersangkutan. Jika seseorang yang akan meninggal dunia telah durhaka kepada Allah SWT, maka malaikat Izrail akan mencabut nyawanya dengan kasar. Sebaliknya, jika individu tersebut adalah seorang yang saleh, cara pencabutan nyawanya akan dilakukan dengan lembut dan hati-hati.
Namun, terlepas dari cara pencabutan nyawa tersebut, proses pemisahan nyawa dari tubuh tetaplah sangat menyakitkan. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, "Sakitnya sakaratul maut itu, seperti tiga ratus kali sakitnya tusukan pedang." (HR. Ibnu Abu Dunya).
Malaikat Izrail melaksanakan tugasnya bersama dua kelompok malaikat, yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab. Sedangkan, untuk mengetahui waktu kematian seseorang, Malaikat Maut bekerja sama dengan Malaikat Arham. Hal ini dijelaskan dalam surat Al An'am ayat 61.
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ
Artinya: Dan Dia-lah penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya.
Melde dich an, um fortzufahren.
Gambaran malaikat maut atau malaikat pencabut nyawa/malaikat Izrail. Foto ilustrasi/ist
nya sendiri? Pertanyaan ini sangat penting, mengingat ada malaikat yang ditugaskan untuk mencabut nyawa.
Seperti diketahui, dalam Islam ada 10 nama malaikat yang ditugasi Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk mengurusi dunia dan seisinya. Salah satunya adalah malaikat yang bertugas mencabut nyawa mahluk, yakni
Lantas siapa yang mencabut nyawa Malaikat Izrail ini? Untuk mengetahuinya, Ulama besar ahli fiqih abad ke-4 Hijriyah kelahiran Uzbekistan, Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) menjelaskannya berkaitan dengan hari kiamat (karena seluruh makhluk akan dimatikan), dalam Kitabnya Tanbihul Ghafilin.
Dalam kitabnya, dijelaskan bahwa pada hari kiamat nanti semua makhluk akan dimatikan Allah Subhanahu wa ta'ala. Namun ada yang dikecualikan Allah, yakni roh orang-orang yang mati syahid, Jibril, Mika’il, Israfil dan Hamalatul 'Arsyi serta
Sehingga ketika ditanya oleh Allah: "Siapakah yang masih tinggal dari makhluk-Ku?" (Padahal Allah lebih mengetahui). Jawab Malaikat Maut: "Ya Rabb, Engkau yang Maha hidup yang tidak mati, tinggal Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Hamalatul 'Arsyi dan aku.
" Maka Allah menyuruh Malaikat Maut mencabut nyawa mereka.
Riwayat Muhammad bin Ka'ab dari Abu Hurairah berkata: "Kemudian Allah berfirman: "Jibril, Mika’il, Israfil dan juga Hamalatul arsyi harus mati." Kemudian Allah bertanya: "Hai Malaikat Maut, siapakah yang masih tinggal dari makhluk-Ku?" Jawab Malaikat Maut: "Engkau Dzat yang Hidup yang tidak akan mati, tinggal hamba-Mu yang lemah, Malaikat Maut."
Lalu Allah berfirman: "Hai Malaikat Maut, tidakkah kau mendengar firmanKu: "Kullu Nafsin Dza iqatul Maut(tiap yang bernyawa pasti mati). Aku jadikan engkau untuk tugasmu itu, dan kini matilah engkau."
Maka Malaikat Maut diperintah mencabut nyawanya sendiri. Ketika Malaikat Maut mencabut rohnya, tiba-tiba ia menjerit yang andaikata waktu itu makhluk lain masih hidup niscaya mereka semua akan mati karena jeritan Malaikat Maut itu.
Malaikat Maut berkata: "Andaikan aku mengetahui bahwa pencabutan roh itu seberat ini niscaya aku akan lebih lembut ketika mencabut roh-roh orang mukmin."
Kemudian matilah Malaikat Maut dan tiada satupun dari makhluk Allah yang tinggal. Kemudian Allah berfirman kepada dunia yang rendah ini: "Dimanakah raja-raja dan putra-putra raja, di manakah pembesar-pembesar dan putra-putra pembesar yang makan rezeki-Ku tetapi menyembah selain-Ku."
Kemudian Allah berfirman: "Limanil mulkil yaum? Lillahilwahidil qahhar (siapakah yang mempunyai hak milik pada hari ini)? Pertanyaan ini tidak ada yang dapat menjawab. Maka Allah sendiri yang menjawabnya: "Hanya bagi Allah yang tunggal dan berkuasa atas segala sesuatu."